Rabu, 08 Februari 2017

Enam Belas Nol satu

Mendung sepertinya akan menghujani gersangnya hari.
Membasahi pandangan yang kering meratap harapan.
Secangkir kopi yang kau seduh sore ini tak lagi senikmat dulu.

Manis yang terlalu berlebihan ini justru mencekik kerongkongan ku.
"Mungkin kau tak sadar telah berlebihan dengan ini, mempermainkan sendunya suasana sore ini.
"Ntahlah,. Jawabmu.
"Kau tau toko seberang sana ?, tanya ku.
"Ada apa ?, jawabmu sambil menaikkan alis dan mengkerutkan kening.
"Kasihan aku melihatnya, selalu sepi dan tak ramai yang mengunjungi.

"Laluu ?. Singkat dan tak kumengerti responmu.

(Aku diam dan kembali menyruput kopi).

Karna kulihat disetiap harinya memang hanya satu sampai 3 pelanggan saja yang mampir. Sisanya ia mengelap meja makan dan peralatan lainnya. Dan hanya ada suara radio kecil yang terletak disudut warungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar