Sabtu, 27 Agustus 2016

Surat Untuk Tuhan



Aku sepertinya pasrah Tuhan,
Entah mungkin ini awal yang baru atau apa lagi rencanamu.
Rasa takut yang begitu tidak terkendali.
Aku buntu dengan jalan fikiranku.
Setelah aku merasa memang ada yang hilang dari kehidupan ini.
Dengan kesementaraan sisa hidup yang kau berikan ini.
Aku masih belum mampu untuk menerimanya.
Sedih dan gaduh didalam perasaan ini, belum terbayar.
Mungkin nanti, aku sendiri yang akan menjawab sendiri pertanyaan – pertanyaan yang selalu riuh dalam sepiku.
Aku seperti tak mengenalmu dengan cobaan ini,
dan aku seperti tak mengingatmu dalam langkah ini.
Mohon Tuhan, jangan lelapkan aku dalam kelamnya masa ini.
Jika memang takdirku tak seindah mimpiku
Jangan jadikan aku sang pemimpi besar.
Jagalah aku dari semua keserakahan.
Aku yang lemah ini takkan bisa berbuat apa – apa tanpa kuasaMu
Jangan Tuhan, Jangan . . .
Aku yang hina ini menghamba kepadam Mu semata – mata aku ingin mendapat ridho Mu
Biarkan aku merasakan seperti apa yang ku inginkan.
Dan kuatkan aku dalam nafasku.
Jadikan aku lentera dikegelapan masa ini.
Aku hanya ingin kebahagiaan yang abadi di tempat yang abadi.
Mohon jangan lukai mimpiku.
Tiap tiap air mata yang menguras aliran darah di jiwa ini begitu perih.
Kuat kan aku.
Sadarkan Aku dari mimpi buruk ini.
tuntun aku kembali menuju ridho Mu.