Rabu, 24 Juni 2020

KOSONG satu EMPAT LIMA

Bahasa apa yang harus aku ucap.
Di keadaan yang membalik mimpiku.
Lagi Dan lagi.
Tak banyak yang bisa ku sampaikan.
Aku dituntut bersalah dalam kasus ini.
Aku dituduh berbohong.
Aku dianggap ingkar Dan dusta.
Setelah apa yang aku rundingkan kini menjadi wasiat sakral.
Ku fikir Akan Ada perundingan lagi.
Agar mufakat dan tidak timpang.
Namun jalan lain memotong haluan ini.
Hingga sampai dipersimpangan yang membuat bingung.
Aku yang mendusta atau Aku berdusta Karena Aku didustai sebelumnya.
Hingga dusta dusta dusta dusta dusta dusta.

Aku terlalu bermimpi untuk menembus jalan ini.
Ku lihat kotak bekal ku kosong.
Hilang.
Yang awalnya aku dibekali keyakinan Dan kepercayaan agar Aku tidak Haus Dan kelaparan. Namun akhirnya aku pun harus menahan dahaga rindu, meremas perut kosong meredam sakitnyaa hampa.
Mata cekungku menatao kosong ditengah persimpangan ini.


Kosong kosong kosong

Aku mentertawakan diri mu sendiri
Sekarang hancur
Puas !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar