Selasa, 19 Februari 2019

Dua Tiga Empat Enam - Terimakasih

Malam gemerlap penuh bintang Dan lengkap dengan sinaran bulan. Sebatang asa yang sedikit Demi sedikit terkikis terbawa angin rasa.

Hilang sudah sebagian itu,
Bersama air mata kerinduan.
Kalut ku meluap hingga melembabkan Tanah,
Lalu mengering meresap tanah.

Malam gemerlap ku datangi persinggahan itu.
Segenggam kesedihan ku tabur ke tanah subur.

Hilang sudah sebagian lagi,
Bersama sesal yang Tak terobati.
Bintang semula hadir,
Kini meredupkan mimpiku.

"Aku diatas penderitaanmu, ku ikat ekormu erat-erat hai kera Tak berbulu !. Kau makan saja kulit pisang itu !."

Malam, hilang, dusta & penghianatan bintang.
Ceritakan saja semua kepada semesta.
Hujani dengan cahaya semu.

Ini ceritamu, kau gores sesukamu.
Ingat Saat nanti, waktu lebih tajam menusuk batang lehermu hingga menembus kerongkongan mu.
Tak Ada lagi kebohongan Dan kesombonganmu.

Itu !, Baru keadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar